I.Gardan
·
Pada
saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil
berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam
kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda
kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akan
diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear ,
dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan
berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama
dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear
dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan
adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan
dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan
lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side
gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan
putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga
berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side
gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian
menggerakkan roda.
·
Pada saat kendaraan membelok:
Pada saat mobil sedang
membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar
daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang
belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan.
Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran
dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan
memutar ring gear . Dengan berputarnya ring gear maka differential case
akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda
kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan
terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri
ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan
berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear.
Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.
Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda
kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena side gear kanan
berputar lebih cepat.
Penggerak Sudut
1. Bagian – bagian poros penggerak
aksel
1.
Rumah Penggerak Aksel
2. Gigi Pinion
3. Gigi Korona
4. Gigi Kerucut Samping/Matahari
5. Rumah Differensial
6. Poros Gigi Kerucut Antara
7. Gigi Kerucut Antara/Planet
8. Mounting Rumah Penggerak aksel
9. Tutup Debu
10. Poros Aksel
11. Penghubung Bola/Penghubung CV
12. Bantalan Rumah Diferensial
13. Bantalan Poros Pinion
14. Sil Oli
2. Gigi Pinion
3. Gigi Korona
4. Gigi Kerucut Samping/Matahari
5. Rumah Differensial
6. Poros Gigi Kerucut Antara
7. Gigi Kerucut Antara/Planet
8. Mounting Rumah Penggerak aksel
9. Tutup Debu
10. Poros Aksel
11. Penghubung Bola/Penghubung CV
12. Bantalan Rumah Diferensial
13. Bantalan Poros Pinion
14. Sil Oli
2. Penggunaan :
Kendaraan dengan motor
memanjang, untuk meneruskan putaran ke roda-roda diperlukan penggerak sudut.
Karena arah putaran motor berbeda dengan arah putaran roda – roda
3. Fungsi :
3. Fungsi :
• Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan ( a ) menjadi arah putaran maju ( b ) ke roda – roda
3. Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang
penggerak aksel hanya menggunakan penggerak sudut roda korona. Tetapi pada
sistem lama, misalnya merek PEUGEOT
menggunakan penggerak roda cacing.
Perbandingan
gigi pada :
•
Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk.
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk.
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda
korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
Kerugian :
•Suara
tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
Jenis Hypoid
Sumbu poros pinion
tidak segaris dengan aksis roda korona. Konstruksi
ini : Digunakan pada sedan,station dan truk
Keuntungan :
• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
• Gesekan antara gigi lebih besar
5. Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason
Klingenberg
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang
Gleason
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a?b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a?b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika
6. Penyetelan
Penggerak Aksel
1. Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
7. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak
Aksel )
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
7.1. Aksel Banjo
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
7.1. Aksel Banjo
Rumah
bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat,
biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep.
7.2.
Aksel Spicer
Rumah
bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini
sering digunakan pada jeep dan truk
7.4. Aksel Terompet
7.4. Aksel Terompet
Rumah
bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini
paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan
pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
J. Sistem Transmisi
1.
Transmisi Manual
Transmisi
manual adalah
sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti
pada sepeda motor atau
menginjak koplingseperti pada mobil dan menukar gigi percepatan
secara manual. Gigi percepatan dirangkai didalam kotak gigi/gerbox untuk
beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai
dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan
yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan
gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula
sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman
dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.
1. Synchromesh
Synchromesh
adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar
gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan
secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka
synchromesh berada ditengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda
gigi yang ada disampingnya.
2. Susunan gigi
percepatan
Susunan/layout gigi
percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu
kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas
transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern
menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di
setang setir.
Tuas transmisi lantai
Pola
|
Penjelasan
|
Ini adalah susunan 5 gigi
kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi
mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa
salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5
salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
|
|
Susunan ini adalah susunan 5
gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan
ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya
jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.
|
Sistem transmisi,
dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke
diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar dan menggerakkan
mobil.
Transmisi diperlukan
karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin
pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000
rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
Sekarang
ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan
transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan
gabungan antara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan
terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan
merek-merek tertentu saja.
Transmisi
manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan
alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimi manual terdiri dari 3
sampai dengan 7 speed.
Transmisi otomatis adalah transmisi yang
melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat
kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan
tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari
berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda
gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan
transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini,
khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya
menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda
motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.
Transmisi otomatis terdiri dari 3
bagian utama :
1.torque converter
2.planetary gear unit
3.hydraulic control unit
2.planetary gear unit
3.hydraulic control unit
Transmisi otomatis
pada kendaraan tipe FR dan tipe FF bentuk luarnya tidak sama tetapi pada
dasarnya mempunyai fungsi yang sama.
Gambar.Transmisi
otomatis pada kendaraan tipe FF
1. Torque Converter
Torque
converter berfungsi sebagai kopling otomatis.disamping itu juga berfungsi untuk
memperbesar moment mesin.seperti pada gambar dibawah.torque converter terdiri
dari pump impeller,turbine runner dan stator.stator terletak diantara impeller
dan turbine.torque converter diisi dengan ATF (Automatic tranmision fluid)dan
momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.
Perpindahan Momen
mesin(crankshaft)menuju
ke pompa impeller menuju ke turbine runner menuju ke transmission
Gambar.TORQUE
CONVERTER
2. Roda Gigi Planitari
Roda
gigi planetary(planetary gear) menerima tenaga gerak dari turbine runner di
dalam torque converter dan berfungsi sebagai pembantu transmisi seperti
diperlihatkan pada gambar di bawah,roda gigi planetary terdiri dari tiga roda
gigi(ring gear,pinion gear dan sun gear)dan planetary carrier.roda roda gigi
input,out put dan stasionary dibuat untuk memindahkan dan mengembalikan momen
mesin.
umumnya
dua roda gigi planetary digunakan untuk tipe kendaraan dengan transmisi
otomatis tiga kecepatan dan tiga pasang gigi planetary digunakan pada tipe
kendaraan otomatis dengan empat kecepatan.
Gambar.RODA GIGI PLANETARY
3. Sistem
Pengontrolan Hidraulis
Sistem
pengontrol hidraulis (hydraulic control system)direncanakan untuk memindahkan
secara otomatis dan menghubungkan roda-roda gigi input,output dan stationary
dari roda gigi planetary planetary carrier sesuai dengan kondisi jalannya
kendaraan(kecepatan kendaraan,membukanya throttle,beban dan lain-lain
K. Sistem Suspensi Kendaraan
1. Fungsi
Agar
ban selalu menyentuh permukaan jalan. (Untuk menjamin adanya kontrol arah
kendaraan, untuk memungkinkan dilakukannya pengereman).Agar kendaraan tetap
berjalan mulus bagaimanapun kondisi permukaan jalan sehingga nyaman bagi
penumpang atau beban.Untuk memindahkan daya pengemudian dan pengereman dari
roda ke chasis atau bodi.
2. Tipe-tipe Sistem Suspensi
Ada
berbagai macam sistem suspensi yang digunakan, tetapi masing-masing termasuk
salah satu dari tipe dasar berikut ini:
·
Suspensi independen
·
Suspensi poros kaku atau solid
·
Suspensi
Independen
Sebatang
poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan pegas daun digantikan
dengan suspensi independen untuk tiap roda depan pada mobil. Hal tersebut
menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta meningkatkan kualitas
pengendaraan.
Pada
sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh penghubung dan
pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak berpengaruh terhadap gerakan
roda lain.
|
Suspensi
independen membantu menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang
bergelombang. Walaupun
terdapat bermacam-macam sistem suspensi, secara garis besar dapat dibagi
menjadi suspensi depan dan belakang dan suspensi independen dan non independen.
(Bagian paling umum dari semua sistem suspensi kendaraan tanpa memandang
jenisnya adalah ban pneumatis).
Catatan :
Pada
beberapa kendaraan suspensi ini adalah satu-satunya yang digunakan.
Tipe-tipe Pegas
Fungsi
Pegas
merupakan alat yang fleksibel yang menopang bodi kendaraan dan beban yang
memungkinkan roda dan sistem suspensi mengikuti kontur/perbedaan ketinggian
jalan tanpa terjadi gerakan pada bodi kendaraan.
Pegas
daun
Pegas
koil
Batang
torsi
Karet
Udara
Hidrolastik
Pneumatis
Catatan:
Beberapa
jenis di antaranya dapat digabungkan untuk membentuk sistem suspensi.
Pegas Koil
Pegas
koil adalah sebatang pegas dari baja dililit membentuk koil. Jika pegas baja
yang digunakan mempunyai diameter sama pada sepanjang bagian penampangnya dan
jarak antar lilitan sama besar, maka pegas akan mempunyai tingkat defleksi yang
konstan. Jika diameternya mengecil pada bagian tepi atau jika terdapat beberapa koil yang dililit lebih rapat maka
koil akan mempunyai tingkat redaman variabel. Pada saat bekerja pegas koil akan
terpuntir sepanjang bentangan saat beban diperbesar.
Batang Torsi
Batang
torsi dapat berupa batang tunggal pegas baja atau sejumlah lembaran pegas baja
yang disatukan. Pada saat bekerja batang torsi terpuntir sepanjang bentangan
saat dibebani. Pegas ini biasanya merupakan pegas dengan defleksi konstan
tetapi jika diameternya meruncing maka defleksinya variabel.
Pegas Karet
Karet
merupakan bagian kebanyakan dari sistem suspensi pada bentuk bos karet yang
digunakan pada penyangga (shackle), pivot dan sambungan (mounting). Pada
tempat-tempat tersebut karet mengurangi transmisi getaran dan menimbulkan
kelenturan dari gerakan tanpa diperlukan adanya ruang celah atau pelumasan.
Pegas Daun
Pegas ini
dijelaskan dalam buku May and Crouse edisi ke lima, kecuali poin-poin berikut:
Rebound Clip
clip menahan ujung daun pada daun yang lebih
panjang di atasnya. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gesekan yang akan
mengurangi pantulan. Bisa dipergunakan ganjal (spacer) dari plastik atau logam
untuk membatasi besarnya gesekan yang terjadi.
Tingkat Defleksi Pegas
Tingkat defleksi pegas adalah ukuran besarnya defleksi pegas
yang terjadi akibat suatu beban. Satuannya dalam Newton per milimeter (N/mm).
Pada beberapa pegas terdapat tingkat defleksi konstan yang artinya jika beban
makin besar maka defleksi akan makin besar dengan perbandingan lurus. Misalnya
jika beban dilipatkan dua kali (gaya ke bawah dalam satuan Newton) maka
defleksi pada pegas juga akan meningkat sebesar dua kali. Tingkat defleksi
variabel berarti jika beban diperbesar defleksi yang terjadi tidak meningkat
secara sebanding.
Karet dan
sistem gas merupakan jenis variabel, sedangkan pegas daun, pegas koil dan
batang torsi tergantung pada konstruksi yang digunakan.
Lokasi Poros Balok
Poros
balok (beam axle) ditahan pada posisinya oleh pegas. Walaupun pegas mudah
bergerak agar poros dapat bergerak melewati benjolan jalan, pegas tetap
memuntir untuk menahan poros di posisinya pada garis pusat kendaraan.
Aksi Pengemudian dan Pengereman
Karena
poros balok digunakan dengan kemudi roda belakang, chasis terdorong ke depan
sehingga poros depan tertarik oleh penyangga (fixed
shackle) dan bagian depan pegas daun. Jika dilakukan pengereman maka roda depan
berkurang kecepatannya dan gaya pengereman diberikan pada poros, bagian depan
pegas, fixed shackle dan juga chasis.
Suspensi Hidro-Elastis
(Cairan
dan karet)Karet juga dapat dipergnakan sebagai pegas secara independen atau
digabungkan dengan cairan untuk memindahkan pergerakan yang terjadi.
Catatan:
Cairan
tidak dapat digunakan sebagai pegas secara independen karena tidak dapat
ditekan pada suhu yang dapat diterapkan.
Suspensi
hidro-elastis menggunakan cairan untuk memindahkan pergerakan roda pada pegas
karet di tiap unit displacer pada kendaraan.Karena
tiap unit displacer pada tiap sisi mempunyai hubungan antara bagian depan dan
belakang, sebuah benjolan pada salah satu roda akan mengakibatkan satu sisi
kendaraan akan terangkat bukan hanya satu ujung saja. Hal ini akan mengurangi
“pitch” yaitu gerakan ke depan dan ke belakang.
|
Unit
Hidrolastis
uspensi Udara
Karena
udara mempunyai sifat dapat ditekan maka udara dapat digunakan sebagai pegas.
Udara digunakan sebagai bagian suspensi dari semua kendaraan otomotif pada ban
dan bisa juga digunakan untuk menjalankan fungsi pegas. Udara yang ditekan
digunakan untuk suspensi pada beberapa bus, ketinggian kendaraan dan
pengendaraan dapat dikontrol secara otomatis terhadap berbagai perubahan beban
penumpang. Artinya kendaraan akan tetap memiliki ketinggian yang sama dan
pengendaraan terjadi dengan mulus baik dalam kondisi penumpang yang penuh atau
kosong.
Pneumatis
Pada
kendaraan yang menggunakan sistem suspensi gas, gas yang digunakan adalah
nitrogen yang diberi tekanan tertentu. Untuk memindahkan pergerakan suspensi
pada gas digunakan minyak, sedang pada penerapan ini minyak dipompa menuju atau
keluar dari unit suspensi untuk mengontrol ketinggian kendaraan.
|
Contoh
Suspensi Hidro-Pneumatis
Mengapa
Diperlukan Shock Absorber?
Pegas
yang digunakan sendirian kurang memuaskan bagi sistem suspensi kendaraan. Untuk
menyerap kejutan jalan pegas harus fleksibel.
Jika pegas
terlalu fleksibel maka pegas akan terus mampat dan memantul sehingga kendaraan
memantul ke atas dan ke bawah secara berlebihan.Gerak memantul mengurangi
kualitas pengendaraan dan juga menyulitkan pengendalian.
Jika pegas
diperkeras maka akan mengakibatkan pengendaraan yang keras. Dengan menggunakan pegas yang
relatif fleksibel dengan peredam kejut akan dihasilkan pengendaraan yang mulus.
Oleh
karena itu peredam kejut harus memiliki kemampuan meredam osilasi atau pantulan
pegas.
Peredam
kejut mempunyai peranan yang penting dalam menghasilkan kenyamanan,
pengendalian yang lebih mudah serta pengereman yang aman.
Tipe-tipe Shock Absorber
Shock
absorber kendaraan biasanya termasuk dalam salah satu tipe-tipe berikut ini :
Light
Duty, Heavy Duty, Gas Filled, Load Adjustable, Ride Adjustable, Load Levelling
(air shockers), McPherson Strut.
Light Duty
Shock
absorber light duty biasanya dipasang sebagai standar pada kebanyakan
kendaraan. Shock absorber ini juga dapat dipasang sebagai pengganti pada
kendaraan-kendaraan populer setelah pemasaran. Kendaraan-kendaraan tersebut
dikendarai oleh pengendara biasa dan jarang dikendarai dengan kondisi beban
penuh.
Heavy Duty
Shock
absorber heavy duty dipasang sebagai ekstra dan bersifat opsional pada
kendaraan yang sedang diproduksi atau sebagai ekstra setelah dilakukan
pemasaran bagi kendaraan-kendaraan model standar.
Shock
absorber ini juga dipasang oleh beberapa pabrik sebagai item standar bagi
produksi kendaraan model mewah atau produksi khusus.endaraan-kendaraan tersebut
ditujukan bukan untuk penggunaan normal kendaraan model standar.
Shock
absorber heavy duty mempunyai diameter yang lebih besar daripada model light
duty dan mampu menghasilkan aksi peredaman yang lebih kuat dalam kondisi
pengendaraan ekstrem karena memiliki piston dan kapasitas cairan yang lebih
besar.
Gas Filled
Shock
absorber yang menggunakan udara merupakan item standar pada kendaraan dengan
performa tinggi. Shock absorber yang berisi udara serupa dengan shock absorber
heavy duty selain peredam jenis ini memiliki ruang reservoir bertekanan yang
berisi gas nitrogen.
Minyak pada
Shock absorber jenis ini memiliki tekanan sehingga membantu menjaga agar tidak
terbentuk gelembung udara pada minyak.
Gelembung
udara dapat terjadi pada minyak Shock absorber yang tidak bertekanan/non
pressurised. Gelembung terjadi jika shock absorber tersebut mengalami aksi
peredaman terus menerus, seperti pada pengendaraan dengan kecepatan tinggi
sepanjang jalan yang tidak rata.
Load Adjustable
Shock
absorber yang dapat menyesuaikan beban bisanya digunakan pada bagian belakang
sepeda motor.Biasanya Shock absorber ini memiliki kumparan pegas yang
mengelilingi bagian luar shock absorber. Penyetelan dilakukan melalui sekrup
sleeve bagian bawah atau posisi gigi/notch yang lebih rendah.Kemampuan memikul
beban dinaikkan atau diturunkan dari pengaturan tersebut.
McPherson Strut
Suspensi
McPherson Strut menggunakan shock absorber sebagai penyangga suspensi depan dan
belakang. Bagian atas tiang penyangga (strut) berfungsi sebagai pivot dan
tempat pemasangan bagian atas suspensi depan sedang bagian atas penyangga
merupakan tempat pemasangan suspensi belakang. Bagian bawah tiang penyangga
pada suspensi depan memiliki ball joint pivot serta dihubungkan pada lengan
pengontrol bawah.
Selain
itu strut juga menjadi titik pemasangan bagi poros ujung (stub axle) pada
suspensi depan dan belakang. Shock absorber bisa berbentuk strut komplit atau
bisa juga diberupa sekrup yang disisipkan pada bagian atas rakitan strut.
Shock Absorber yang Dapat Diatur
Shock
absorber jenis ini mempunyai tingkat peredaman yang diatur dengan merubah
setting katup pengontrol. Biasanya
shock absorber tipe ini digunakan pada suspensi jenis McPherson strut. Peredam
ini digunakan pada kendaraan-kendaraan yang memiliki performa tinggi dan bisa
diatur secara otomatis melalui program komputer dan sensor atau melalui saklar
manual. Saklar
manual tersebut biasanya diberi tanda HARD RIDE atau SOFT RIDE
Load
Levelling (air shockers)
Shock
absorber tipe ini digunakan untuk mengkompensasi beban berat. Bagian belakang
dapat dijaga ketinggian normalnya dengan memperbesar atau mengurangi tekanan
udara pada shock absorber.
Hal
tersebut akan menghasilkan stabilitas pada kendaraan serta pengarahan lampu
yang dapat terjaga dalam kondisi beban berat. Shock absorber udara yang dapat
didesain sebagai alat pengkompensasi beban dan bukan digunakan untuk
meningkatkan pengendalian pada kondisi normal.
Kantung
udara shock absorber harus selalu memiliki tekanan minimum sebesar 140 kPa agar
tidak terjadi kerusakan pada kantung udara.
|
Shock
Absorber (Peredam Pegas)
Pegas
yang digunakan secara sendirian dalam sistem suspensi tidakmemberikan hasil
yang memuaskan. Pegas harus bersifat fleksibel agar dapat meredam atau menyerap
kejutan jalan, tetapi jika terlalu fleksibel maka akan terus memampat dan
memantul. Hal tersebut disebut osilasi pegas.
Pegas
yang terlalu keras akan menghasilkan pengendaraan yang keras (hard ride) karena memindahkan
goncangan jalan pada kendaraan. Pengendaraan yang mulus tanpa terjadi osilasi
pegas yang besar dapat diperoleh melalui penggunaan pegas yang relatif
fleksibel digabungkan dengan shock absorber.
Shock
absorber (peredam pegas) menghentikan pegas dalam berosilasi. Sebuah pegas
tanpa peredam akan mampat dan memantul beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.
Pegas Tanpa Redaman
Waktu
yang diperlukan oleh pegas untuk kembali sesudah defleksi.
Besarnya
defleksi
Pegas
dengan Redaman
Jika
dipasang sebuah peredam kejut maka osilasi berkurang.
Cara Kerja
Dua gerakan
shock absorber adalah :
1. Pemampatan/kompresi
(saat roda melalui benjolan)
2. Pantulan
(saat roda jatuh pada lubang)
Langkah
Pemampatan
(roda bergerak ke atas)
Saat roda kendaraan menabrak benjolan yang mengakibatkan bergerak
ke atas ke arah bodi kendaraan, pegas mampat. Pada saat yang sama shock
absorber memendek dan mengakibatkan silinder bawah bergerak ke atas mendorong
piston ke arah dasar silinder. Gerakan ke atas oleh silinder menimbulkan
tekanan pada cairan di bawah piston. Pada saat yang sama gerakan tersebut
menciptakan daerah bertekanan rendah pada silinder di atas piston.
Cairan yang berada di bawah piston terdesak melalui lubang kecil
pada piston dan mengalir menuju bagian atas silinder. Tidak seluruh cairan dari
ruang bawah bisa masuk ke ruang atas karena sebagian ruang ditempati oleh
batang piston. Jika ruang atas menjadi penuh setiap gerakan ke atas oleh
silinder akan mengakibatkan tekanan cairan yang tinggi di bawah piston yang
dapat membuat katup kompresi bawah (atau katup kaki/katup hisap) menjadi
terbuka. Cairan akan mengalir menuju bagian luar tabung. Cairan yang mengalir melalui katup
menghasilkan redaman pada pegas dan gerakan roda.
Langkah Pemantulan
(roda bergerak ke bawah)
Saat
roda bergerak ke bawah shock absorber memanjang. Silinder bergerak ke bawah menjauhi piston dan katup
pantulan. Cairan di atas piston tertekan, sedangkan daerah di bawah piston
tekanannya menjadi rendah. Cairan di atas piston terdesak melalui
restriksi/penahan pada katup pantulan menuju ruang bawah.
Pada
saat yang sama katup kompresi atau katup kaki membuka dan mengalirkan cairan
dari tabung luar menuju ruang bawah. Gerakan
cairan melalui penahan shock absorber dan gerakan roda.
Catatan:
Ukuran
penahan pada katup bervariasi antara satu kendaraan dengan lainnya, tergantung
jenis suspensi yang digunakan oleh pabrik.
Peredam
Kejut Gas
Shock
absorber bekerja secara hidrolis namun tidak diisi minyak sampai penuh. Pada
reservoir terdapat sebuah ruangan yang diperuntukkan bagi udara, ruangan
tersebut berada di atas reservoir minyak. Beberapa shock absorber tidak
menggunakan udara melainkan gas. Shock absorber demikian dikenal sebagai
peredam kejut gas. Gas dimasukkan dalam shock absorber menggunakan tekanan pada
proses pembuatannya. Hal ini memiliki keuntungan mengurangi aerasi. Aerasi
terjadi jika udara bercampur dengan minyak. Hal tersebut dapat mempengaruhi
kerja peredam kejut.
Shock Absorber Udara
Pada shock
absorber udara terdapat silinder udara dan sepatu neoprene mengelilingi peredam
tersebut. Konpartemen ini diisi dengan udara bertekanan untuk meningkatkan
kapasitas kendaraan dalam memikul beban tanpa menimbulkan penurunan ujung
belakang.
Pada saat
beban berat diberikan pada sepatu atau kursi belakang pegas akan mampat dan
membuat ujung belakang turun. Hal ini mengakibatkan perubahan karakteristik
pengendalian mobil serta juga menyebabkan lampu depan mendongak ke atas.
Peredam udara dapat mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara menaikkan
bagian belakang mobil jika mendapat beban dan menurunkan bagian belakang
menjadi rata jika beban dilepas.
Catatan:
Udara
bisa diberikan dengan dua cara :
1. Secara
manual – Dilakukan pada bengkel dengan menggunakan pipa udara.
2. Secara
otomatis – Pada kendaraan yang dilengkapi level pengendaraan otomatis udara
ditambahkan atau dibuang menggunakan kompresor on board. (Pada kendaraan
tertentu alat ini merupakan perlengkapan standar).
Kolom Kemudi yang Dapat
Runtuh/Patah
Kemudi
ini merupakan faktor keamanan pada sistem kemudi kendaraan untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya pengendara yang tertusuk kolom kemudi jika terjadi
kecelakaan.
Dalam
bekerja menangani bagian kemudi ini perlu berhati-hati agar tidak memberi beban
kejutan atau memukul kolom kemudi atau tabung. Seringkali jika suatu bagian
telah runtuh, baik diakibatkan oleh terjadinya kecelakaan atau kekeliruan
penanganan, maka harus diganti. Pergunakan alat untuk menarik untuk membongkar
steering wheel dan jangan menggunakan palu atau memukul wheel.
Catatan :
Batang
kemudi hingga kolom luar yang dapat runtuh memiliki bentalan pada bagian atas
dan ke arah dasar batang sebagai penopang dan untuk memudahkan memutar.
L. Sistem Kemudi
Cara Kerja Sistem Kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Cara kerjanya
bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga
putarnya ke steering gear (roda gigi
kemudi).
Steering gear memperbesar tenaga
putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke
steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke
roda-roda depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang
banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang
banyak digunakan adalah model rack dan pinion. Agar sistem kemudi sesuai dengan
fungsinya maka harus memenuhi persyaratan seperti berikut :
a) Kelincahannya baik.
b) Usaha pengemudian yang baik.
c) Recovery ( pengembalian ) yang
halus.
d) Pemindahan kejutan dari permukaan
jalan harus seminimal mungkin.
1. Steering wheel
2. Steering coloumn
3. Steering gear
4. Pitman arm
5. Idle arm
6. Tie rod
7. Relay rod
8.
Knuckle ar
1. Steering wheel
2. Steering coulomn
3. Universal joint
4. Housing steeringrack
5. Booth steer
6. Tie rod
Konstruksi Sistem Kemudi
Pada umumnya konstruksi sistem kemudi
terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
a.Steering Coulom
Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan
putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang
mengikat main shaft ke body.Bagian ujung atas dari main shaft dibuat meruncing
dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuah
mur pengikat.
Bagian bawah main shaft dihubungkan
dengan steering gear menggunakan flexibel joint atau universal joint
yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke
steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan.
Steering coulomn harus dapat menyerap gaya
dorong dari pengemudi dan dipasangkan
pada body melalui bracket coulomn tipe breakaway sehingga dapat bergeser turun
pada saat terjadinya tabrakan.
Pada kendaraan tertentu,steering coulomn
dilengkapi dengan :
1. Steering lock yang berfungsi untuk mengunci
main shaft.
2. Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan
pengemudi menyetel posisi vertikal steering wheel.
3. Telescopic steering yang
berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi yang sesuai.
b.Steering Gear
Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi
ringan.
Power Stering
Power steering merupakan salah satu pengembangan dari
sistem kemudi yang fungsinya untuk mengurangi daya pengemudian, sehingga dapat
memperingan operasi steering wheel. Daya pengemudian (steering effort) umumnya
20 N sampai 39 N, beberapa sistem memasukan pertimbangan khusus untuk
mengurangi steering effort selama pengoperasian kecepatan rendah dan
meningkatkan steering effort selama pengoperasian kecepatan tinggi.
Penggunaan power
steering memberikan beberapa keuntungan seperti :
- mengurangi
steering effort
- Kestabilan
yang sangat tinggi selama pengemudian
- Mengurangi
guncangan dari ketidak rataan permukaan jalan yang di salurkan pada
steering wheel.
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang menggunakan tenaga
mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau biasa di sebut Electric
Power Steering (EPS). Pada power steering yang menggunakan tenaga mesin ,
tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan pompa, sedangkan pada jenis yang
menggunakan motor listrik, pompa digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama –
sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk
menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada
pinion dan rack.
Syarat sebuah
power steering harus sesuai
dengan gaya pengemudian dimana pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian
harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha
yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya
kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan
khusus yang dipasang pada pompa (vane pump) atau gear housing.
Power steering yang menggunakan sensor yang
terpasang pada gear housing merupakan tipe power steering dengan sensor
kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi dengan speed sensor
dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah ubah berdasarkan sensor
kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang
terpasang pada vane pump merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran
mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume
aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan
berkurang.
Peralatan power steering
hidraulis terdiri dari :
- Vane pump
yang berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidraulis dan di gerakkan oleh
mesin atau motor listrik. Pada bagian vane pump terdiri dari pump body,
pump reservoir, flow control valve dan Idle up mechanisme.
- Control
Valve yang ditempatkan pada gear housing dan berfungsi untuk mengatur dan
mengontrol tekanan hidraulis yang akan di salurkan ke power cylinder,
control valve ini di atur oleh main shaft yang digerakkan oleh steering
wheel. Jenis control valve ada tiga jenis yaitu Flapper valve type (untuk
tipe recirculating ball), Rotary valve type dan Spool valve type (untuk
tipe rack n pinion).
- Power
cylinder berfungsi untuk mengubah tekanan hidraulis menjadi gerakan
mekanis dengan cara meneruskan tekanan hidraulis dari control valve ke
rack end (steering lingkage).
Keunggulan Penggunaan Power
Steering
Sama halnya dengan perangkat pengatur suhu
(AC) yang sekarang sudah menjadi perlengkapan standar pada mobil penumpang, demikian pula halnya dengan power steering. Bisa
jadi tuntutan konsumen sudah sedemikian rupa sehingga power steering sudah menjadi
perlengkapan standar pada beberapa jenis mobil.
Lebih daripada itu, ada kecenderungan mobil
penumpang yang kecil sekalipun dilengkapi dengan power steering, agar sistem
kemudi dapat digerakkan dengan ringan. Bagian mobil yang satu ini sudah menjadi
perlengkapan yang ditonjolkan sebagai nilai promosi yang lebih unggul dari
produk mobil lainnya. Bukannya tanpa alasan.
Dalam berbagai percakapan, keluhan bahwa
kemudi terasa berat saat ini santer terdengar, khususnya pada mobil yang tidak
dilengkapi dengan power steering. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh semakin
banyaknya mobil yang mengganti ban
yang lebih besar dan lebih lebar. Dengan lebih lebarnya permukaan ban pasti
menyebabkan roda kemudi lebih berat.
Dengan demikian, mobil tanpa power steering
sudah dirasakan ketinggalan “mode” sekalipun mobil tersebut termasuk kelas
kecil yang notabene tanpa power steering pun seharusnya masih terasa lebih
ringan.
Agaknya perlengkapan-perlengkapan yang dulu
hanya dipasang kalau ada permintaan khusus dari pemilik, sekarang telah menjadi
perlengkapan standar, demikian pula terjadi pada sistem kemudi.
Pemasangan Power Steering
Dari kedua sistem kemudi tersebut, yang
menggunakan cara kotak roda gigi lebih mudah untuk dipasangkan power steering.
Power Steering Kotak Roda Gigi
Cara pemasangan model ini lebih mudah, dan
yang penting bagi Anda adalah mencari bengkel yang mempunyai keahlian khusus
memasang power steering.
kerusakan
pada power stering
Penyakit yang sering
menimpaperangkat power steering adalah masalah kebocoran yang mengakibatkan
minyak berkurang sehingga tekanan juga menurun dan membuat setir berat, jika
diputar paksa dan ditahan menimbulkan bunyi yang berdengung Komponen yang
paling sering mengalami kerusakan adalah sil, biasanya karena peranti ini
berumur lama. Tekanan yang terus-menerus membuat sil yang tua bakal robek.
Paling sering yang kena adalah sil steering rack, gejalanya setir terasa berat,
ada tetesan minyak di bagian bawah mesin.
Paling gampang dengan melihat
sekitar permukaan rack yang dipenuhi pelumas.Kalau dibiarkan bisa menular ke
komponen lain, karena cairannya lama-lama berkurang.
Sebelum terlambat ganti yang baru. Jumlahnya 1
set ada 10 buah sil.Sil yang lain yang juga sering jebol adalah yang terdapat
pada pompa,gejalanya mirip, yaitu setir berat dan minyak sering habis. Cara
mudah
mengetahuinya dengan melihat kondisi pompa.
mengetahuinya dengan melihat kondisi pompa.
Jika disekujur bodinya terdapat
minyak, berarti ada kebocoran.Kemudian slang, yaitu peranti penyalur cairan ini
jika tertekuk atau sudah getas bisa pecah, akibatnya isi minyak akan berkurang,
bisa juga disebabkan klem-klemannya sudah kendor. Dpat diketahui dengan melihat
ujungnyya,apakah dibasahi oleh minyak atau tidak. Khusus buat pengikat, gunakan
yang tidak melukai slang agar lebih aman. Jika kebocoran dicuekin saja bisa
merusak kipaspompa, karena tidak adanya minyak yang lewat se hingga ujung kipas
tergores.
Kalau masih tetap tidak
diperbaiki, akan meyebabkan dinding kipas baret pula.Kalau sudah seperti ini
tidak bisa direkondisikan lagi, harus ganti baru dan
ongkosnya mahal, sekitar 1 jutaan. Penyakit akibat kurang cairan lainnya adalah as steering rack baret karena tidak adanya pelumasan yang maksimal, dan bisa membuat oli keluar. Cirinya, dengan melihat permukaan as dengan membuka karet pelindungnya yang banyak rembesan pelumas.
ongkosnya mahal, sekitar 1 jutaan. Penyakit akibat kurang cairan lainnya adalah as steering rack baret karena tidak adanya pelumasan yang maksimal, dan bisa membuat oli keluar. Cirinya, dengan melihat permukaan as dengan membuka karet pelindungnya yang banyak rembesan pelumas.
katup buluh
Katup buluh adalah jenis katup yang membatasi aliran cairan ke arah tunggal,
membuka dan menutup di bawah tekanan perubahan pada wajah masing-masing. Versi
modern sering terdiri dari logam fleksibel atau bahan
komposit ( fiberglass atau serat
karbon ).
Dua-stroke
engine
Katup
buluh yang umum digunakan dalam performa tinggi versi dari dua-stroke mesin, di mana mereka mengontrol campuran
bahan bakar udara ke silinder mengakui. Seperti piston naik dalam silinder
vakum yang dibuat di crankcase bawah piston. Vakum ini membuka katup
dan mengakui campuran bahan bakar udara ke dalam bak mesin. Seperti piston
turun, itu menimbulkan tekanan crankcase menyebabkan katup untuk menutup untuk
mempertahankan campuran dan menekan untuk mentransfer akhirnya melalui ke ruang
pembakaran . [1]
(1). Katup buluh (2)
SUPER KIPS KAWASAKI
Super Kips adalah suatu system pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan, agar pembuangan gas dari sisa pembakaran pada saat RPM tinggi dapat berlangsung lebih sempurna (katup membuka), sebaliknya juga pada RPM rendah akan menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke ruang bakar dari karter (katup menutup). Katup ini akan berfungsi membuka pada saat RPM diatas 7000 hingga 8500. 0-7000 rpm : Katup KIPS tertutup 7000-8500 rpm :Katup KIPS terbuka
Super Kips adalah suatu system pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan, agar pembuangan gas dari sisa pembakaran pada saat RPM tinggi dapat berlangsung lebih sempurna (katup membuka), sebaliknya juga pada RPM rendah akan menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke ruang bakar dari karter (katup menutup). Katup ini akan berfungsi membuka pada saat RPM diatas 7000 hingga 8500. 0-7000 rpm : Katup KIPS tertutup 7000-8500 rpm :Katup KIPS terbuka
two stroke exhaus valve merupakan tenologi
katup pada lubang buang/exhaust yang diterapkan pada motor 2tak untuk
meraih power dari putaran bawah sampai putaran atas. selain itu untuk
meraih evisiensi dari motor 2 tak yang terkenal boros. pada mesin 2 tak hanya
terdapat sedikit bagia dari mesi yang bergerak, hanya seher,stang seher beserta
as-kruk, sehingga power yang dihasilkan sungguh luar biasa. dalam sekali
gerakan piston bergerak dari TMA ke TMB terjadi sekali ledakan, bandingkan
dengan mesin 4 tak, selain banyak part yang bergerak di 4 tak seher harus
2 x naik turun untuk mendapatkan 1 ledakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar