Senin, 13 Februari 2012

diesel


I.Gardan
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini , sebaiknya Anda baca terlebih dahulu postingan saya tentang mengenal gardan . Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :









·         Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.
·         Pada saat kendaraan membelok:
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.
Penggerak Sudut
1.  Bagian – bagian poros penggerak aksel
1. Rumah Penggerak Aksel
2. Gigi Pinion
3. Gigi Korona
4. Gigi Kerucut Samping/Matahari
5. Rumah Differensial
6. Poros Gigi Kerucut Antara
7. Gigi Kerucut Antara/Planet
8. Mounting Rumah Penggerak aksel
9. Tutup Debu
10. Poros Aksel
11. Penghubung Bola/Penghubung CV
12. Bantalan Rumah Diferensial
13. Bantalan Poros Pinion
14. Sil Oli
2. Penggunaan :
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda dengan arah putaran roda – roda
3. Fungsi :

• Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan ( a ) menjadi arah putaran maju ( b ) ke roda – roda
3. Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT menggunakan penggerak roda cacing.

Perbandingan gigi pada :
• Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
.
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )


Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
•Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
Jenis Hypoid
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona. Konstruksi ini : Digunakan pada sedan,station dan truk
Keuntungan :
• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
• Gesekan antara gigi lebih besar






5. Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason





Klingenberg
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang
Gleason
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a?b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika







6. Penyetelan Penggerak Aksel
1. Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
7. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
7.1. Aksel Banjo
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep.
7.2. Aksel Spicer
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk
7.4. Aksel Terompet
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal







J. Sistem Transmisi
1. Transmisi Manual
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak koplingseperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai didalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.
Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford dengan 4 kecepatan
1. Synchromesh
Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada ditengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.
2. Susunan gigi percepatan
Tuas transmisi pada 5 kecepatan pada Mazda Protege.
Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.
Tuas transmisi lantai
Pola
Penjelasan
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar dan menggerakkan mobil.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.
Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimi manual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.
Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama :
1.torque converter
2.planetary gear unit
3.hydraulic control unit
Transmisi otomatis pada kendaraan tipe FR dan tipe FF bentuk luarnya tidak sama tetapi pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama.
Gambar.Transmisi otomatis pada kendaraan tipe FR
Gambar.Transmisi otomatis pada kendaraan tipe FF

1. Torque Converter
Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis.disamping itu juga berfungsi untuk memperbesar moment mesin.seperti pada gambar dibawah.torque converter terdiri dari pump impeller,turbine runner dan stator.stator terletak diantara impeller dan turbine.torque converter diisi dengan ATF (Automatic tranmision fluid)dan momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.


Perpindahan Momen
mesin(crankshaft)menuju ke pompa impeller menuju ke turbine runner menuju ke transmission
Gambar.TORQUE CONVERTER

2. Roda Gigi Planitari
Roda gigi planetary(planetary gear) menerima tenaga gerak dari turbine runner di dalam torque converter dan berfungsi sebagai pembantu transmisi seperti diperlihatkan pada gambar di bawah,roda gigi planetary terdiri dari tiga roda gigi(ring gear,pinion gear dan sun gear)dan planetary carrier.roda roda gigi input,out put dan stasionary dibuat untuk memindahkan dan mengembalikan momen mesin.
umumnya dua roda gigi planetary digunakan untuk tipe kendaraan dengan transmisi otomatis tiga kecepatan dan tiga pasang gigi planetary digunakan pada tipe kendaraan otomatis dengan empat kecepatan.

Gambar.RODA GIGI PLANETARY
3. Sistem Pengontrolan Hidraulis
Sistem pengontrol hidraulis (hydraulic control system)direncanakan untuk memindahkan secara otomatis dan menghubungkan roda-roda gigi input,output dan stationary dari roda gigi planetary planetary carrier sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan(kecepatan kendaraan,membukanya throttle,beban dan lain-lain

Gambar.SISTEM PENGONTROL HIDRolik

K. Sistem Suspensi Kendaraan
1. Fungsi
Agar ban selalu menyentuh permukaan jalan. (Untuk menjamin adanya kontrol arah kendaraan, untuk memungkinkan dilakukannya pengereman).Agar kendaraan tetap berjalan mulus bagaimanapun kondisi permukaan jalan sehingga nyaman bagi penumpang atau beban.Untuk memindahkan daya pengemudian dan pengereman dari roda ke chasis atau bodi.
2.  Tipe-tipe Sistem Suspensi
Ada berbagai macam sistem suspensi yang digunakan, tetapi masing-masing termasuk salah satu dari tipe dasar berikut ini:
·         Suspensi independen
·         Suspensi poros kaku atau solid

·         Suspensi Independen
Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan pegas daun digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan pada mobil. Hal tersebut menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta meningkatkan kualitas pengendaraan.
Pada sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh penghubung dan pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak berpengaruh terhadap gerakan roda lain.
 





Suspensi independen membantu menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang bergelombang. Walaupun terdapat bermacam-macam sistem suspensi, secara garis besar dapat dibagi menjadi suspensi depan dan belakang dan suspensi independen dan non independen. (Bagian paling umum dari semua sistem suspensi kendaraan tanpa memandang jenisnya adalah ban pneumatis).

Catatan :
Pada beberapa kendaraan suspensi ini adalah satu-satunya yang digunakan.
Tipe-tipe Pegas
Fungsi
Pegas merupakan alat yang fleksibel yang menopang bodi kendaraan dan beban yang memungkinkan roda dan sistem suspensi mengikuti kontur/perbedaan ketinggian jalan tanpa terjadi gerakan pada bodi kendaraan.
Pegas daun
Pegas koil
Batang torsi
Karet
Udara
Hidrolastik
Pneumatis
Catatan:
Beberapa jenis di antaranya dapat digabungkan untuk membentuk sistem suspensi.
Pegas Koil
Pegas koil adalah sebatang pegas dari baja dililit membentuk koil. Jika pegas baja yang digunakan mempunyai diameter sama pada sepanjang bagian penampangnya dan jarak antar lilitan sama besar, maka pegas akan mempunyai tingkat defleksi yang konstan. Jika diameternya mengecil pada bagian tepi atau jika terdapat  beberapa koil yang dililit lebih rapat maka koil akan mempunyai tingkat redaman variabel. Pada saat bekerja pegas koil akan terpuntir sepanjang bentangan saat beban diperbesar.
Batang Torsi
Batang torsi dapat berupa batang tunggal pegas baja atau sejumlah lembaran pegas baja yang disatukan. Pada saat bekerja batang torsi terpuntir sepanjang bentangan saat dibebani. Pegas ini biasanya merupakan pegas dengan defleksi konstan tetapi jika diameternya meruncing maka defleksinya variabel.
Pegas Karet
Karet merupakan bagian kebanyakan dari sistem suspensi pada bentuk bos karet yang digunakan pada penyangga (shackle), pivot dan sambungan (mounting). Pada tempat-tempat tersebut karet mengurangi transmisi getaran dan menimbulkan kelenturan dari gerakan tanpa diperlukan adanya ruang celah atau pelumasan.
Pegas Daun
Pegas ini dijelaskan dalam buku May and Crouse edisi ke lima, kecuali poin-poin berikut:
Rebound Clip
 clip menahan ujung daun pada daun yang lebih panjang di atasnya. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gesekan yang akan mengurangi pantulan. Bisa dipergunakan ganjal (spacer) dari plastik atau logam untuk membatasi besarnya gesekan yang terjadi.
Tingkat Defleksi Pegas
Tingkat defleksi pegas adalah ukuran besarnya defleksi pegas yang terjadi akibat suatu beban. Satuannya dalam Newton per milimeter (N/mm). Pada beberapa pegas terdapat tingkat defleksi konstan yang artinya jika beban makin besar maka defleksi akan makin besar dengan perbandingan lurus. Misalnya jika beban dilipatkan dua kali (gaya ke bawah dalam satuan Newton) maka defleksi pada pegas juga akan meningkat sebesar dua kali. Tingkat defleksi variabel berarti jika beban diperbesar defleksi yang terjadi tidak meningkat secara sebanding.
Karet dan sistem gas merupakan jenis variabel, sedangkan pegas daun, pegas koil dan batang torsi tergantung pada konstruksi yang digunakan.
Lokasi Poros Balok
Poros balok (beam axle) ditahan pada posisinya oleh pegas. Walaupun pegas mudah bergerak agar poros dapat bergerak melewati benjolan jalan, pegas tetap memuntir untuk menahan poros di posisinya pada garis pusat kendaraan.
Aksi Pengemudian dan Pengereman
Karena poros balok digunakan dengan kemudi roda belakang, chasis terdorong ke depan sehingga poros depan tertarik oleh penyangga (fixed shackle) dan bagian depan pegas daun. Jika dilakukan pengereman maka roda depan berkurang kecepatannya dan gaya pengereman diberikan pada poros, bagian depan pegas, fixed shackle dan juga chasis.
Suspensi Hidro-Elastis
(Cairan dan karet)Karet juga dapat dipergnakan sebagai pegas secara independen atau digabungkan dengan cairan untuk memindahkan pergerakan yang terjadi.
Catatan:
Cairan tidak dapat digunakan sebagai pegas secara independen karena tidak dapat ditekan pada suhu yang dapat diterapkan.
Suspensi hidro-elastis menggunakan cairan untuk memindahkan pergerakan roda pada pegas karet di tiap unit displacer pada kendaraan.Karena tiap unit displacer pada tiap sisi mempunyai hubungan antara bagian depan dan belakang, sebuah benjolan pada salah satu roda akan mengakibatkan satu sisi kendaraan akan terangkat bukan hanya satu ujung saja. Hal ini akan mengurangi “pitch” yaitu gerakan ke depan dan ke belakang.

 










Unit Hidrolastis
uspensi Udara
Karena udara mempunyai sifat dapat ditekan maka udara dapat digunakan sebagai pegas. Udara digunakan sebagai bagian suspensi dari semua kendaraan otomotif pada ban dan bisa juga digunakan untuk menjalankan fungsi pegas. Udara yang ditekan digunakan untuk suspensi pada beberapa bus, ketinggian kendaraan dan pengendaraan dapat dikontrol secara otomatis terhadap berbagai perubahan beban penumpang. Artinya kendaraan akan tetap memiliki ketinggian yang sama dan pengendaraan terjadi dengan mulus baik dalam kondisi penumpang yang penuh atau kosong.
Pneumatis
Pada kendaraan yang menggunakan sistem suspensi gas, gas yang digunakan adalah nitrogen yang diberi tekanan tertentu. Untuk memindahkan pergerakan suspensi pada gas digunakan minyak, sedang pada penerapan ini minyak dipompa menuju atau keluar dari unit suspensi untuk mengontrol ketinggian kendaraan.
 




Contoh Suspensi Hidro-Pneumatis
Mengapa Diperlukan Shock Absorber?
Pegas yang digunakan sendirian kurang memuaskan bagi sistem suspensi kendaraan. Untuk menyerap kejutan jalan pegas harus fleksibel.
Jika pegas terlalu fleksibel maka pegas akan terus mampat dan memantul sehingga kendaraan memantul ke atas dan ke bawah secara berlebihan.Gerak memantul mengurangi kualitas pengendaraan dan juga menyulitkan pengendalian.
Jika pegas diperkeras maka akan mengakibatkan pengendaraan yang keras. Dengan menggunakan pegas yang relatif fleksibel dengan peredam kejut akan dihasilkan pengendaraan yang mulus.
Oleh karena itu peredam kejut harus memiliki kemampuan meredam osilasi atau pantulan pegas.
Peredam kejut mempunyai peranan yang penting dalam menghasilkan kenyamanan, pengendalian yang lebih mudah serta pengereman yang aman.
Tipe-tipe Shock Absorber
Shock absorber kendaraan biasanya termasuk dalam salah satu tipe-tipe berikut ini :
Light Duty, Heavy Duty, Gas Filled, Load Adjustable, Ride Adjustable, Load Levelling (air shockers), McPherson Strut.
Light Duty
Shock absorber light duty biasanya dipasang sebagai standar pada kebanyakan kendaraan. Shock absorber ini juga dapat dipasang sebagai pengganti pada kendaraan-kendaraan populer setelah pemasaran. Kendaraan-kendaraan tersebut dikendarai oleh pengendara biasa dan jarang dikendarai dengan kondisi beban penuh.
Heavy Duty
Shock absorber heavy duty dipasang sebagai ekstra dan bersifat opsional pada kendaraan yang sedang diproduksi atau sebagai ekstra setelah dilakukan pemasaran bagi kendaraan-kendaraan model standar.
Shock absorber ini juga dipasang oleh beberapa pabrik sebagai item standar bagi produksi kendaraan model mewah atau produksi khusus.endaraan-kendaraan tersebut ditujukan bukan untuk penggunaan normal kendaraan model standar.
Shock absorber heavy duty mempunyai diameter yang lebih besar daripada model light duty dan mampu menghasilkan aksi peredaman yang lebih kuat dalam kondisi pengendaraan ekstrem karena memiliki piston dan kapasitas cairan yang lebih besar.
Gas Filled
Shock absorber yang menggunakan udara merupakan item standar pada kendaraan dengan performa tinggi. Shock absorber yang berisi udara serupa dengan shock absorber heavy duty selain peredam jenis ini memiliki ruang reservoir bertekanan yang berisi gas nitrogen.
Minyak pada Shock absorber jenis ini memiliki tekanan sehingga membantu menjaga agar tidak terbentuk gelembung udara pada minyak.
Gelembung udara dapat terjadi pada minyak Shock absorber yang tidak bertekanan/non pressurised. Gelembung terjadi jika shock absorber tersebut mengalami aksi peredaman terus menerus, seperti pada pengendaraan dengan kecepatan tinggi sepanjang jalan yang tidak rata.
Load Adjustable
Shock absorber yang dapat menyesuaikan beban bisanya digunakan pada bagian belakang sepeda motor.Biasanya Shock absorber ini memiliki kumparan pegas yang mengelilingi bagian luar shock absorber. Penyetelan dilakukan melalui sekrup sleeve bagian bawah atau posisi gigi/notch yang lebih rendah.Kemampuan memikul beban dinaikkan atau diturunkan dari pengaturan tersebut.
McPherson Strut
Suspensi McPherson Strut menggunakan shock absorber sebagai penyangga suspensi depan dan belakang. Bagian atas tiang penyangga (strut) berfungsi sebagai pivot dan tempat pemasangan bagian atas suspensi depan sedang bagian atas penyangga merupakan tempat pemasangan suspensi belakang. Bagian bawah tiang penyangga pada suspensi depan memiliki ball joint pivot serta dihubungkan pada lengan pengontrol bawah.
Selain itu strut juga menjadi titik pemasangan bagi poros ujung (stub axle) pada suspensi depan dan belakang. Shock absorber bisa berbentuk strut komplit atau bisa juga diberupa sekrup yang disisipkan pada bagian atas rakitan strut.
Shock Absorber yang Dapat Diatur
Shock absorber jenis ini mempunyai tingkat peredaman yang diatur dengan merubah setting katup pengontrol. Biasanya shock absorber tipe ini digunakan pada suspensi jenis McPherson strut. Peredam ini digunakan pada kendaraan-kendaraan yang memiliki performa tinggi dan bisa diatur secara otomatis melalui program komputer dan sensor atau melalui saklar manual. Saklar manual tersebut biasanya diberi tanda HARD RIDE atau SOFT RIDE


Load Levelling (air shockers)
Shock absorber tipe ini digunakan untuk mengkompensasi beban berat. Bagian belakang dapat dijaga ketinggian normalnya dengan memperbesar atau mengurangi tekanan udara pada shock absorber.
Hal tersebut akan menghasilkan stabilitas pada kendaraan serta pengarahan lampu yang dapat terjaga dalam kondisi beban berat. Shock absorber udara yang dapat didesain sebagai alat pengkompensasi beban dan bukan digunakan untuk meningkatkan pengendalian pada kondisi normal.
Kantung udara shock absorber harus selalu memiliki tekanan minimum sebesar 140 kPa agar tidak terjadi kerusakan pada kantung udara.



 
Shock Absorber (Peredam Pegas)
Pegas yang digunakan secara sendirian dalam sistem suspensi tidakmemberikan hasil yang memuaskan. Pegas harus bersifat fleksibel agar dapat meredam atau menyerap kejutan jalan, tetapi jika terlalu fleksibel maka akan terus memampat dan memantul. Hal tersebut disebut osilasi pegas.
Pegas yang terlalu keras akan menghasilkan pengendaraan  yang keras (hard ride) karena memindahkan goncangan jalan pada kendaraan. Pengendaraan yang mulus tanpa terjadi osilasi pegas yang besar dapat diperoleh melalui penggunaan pegas yang relatif fleksibel digabungkan dengan shock absorber.
Shock absorber (peredam pegas) menghentikan pegas dalam berosilasi. Sebuah pegas tanpa peredam akan mampat dan memantul beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.
Pegas Tanpa Redaman
Waktu yang diperlukan oleh pegas untuk kembali sesudah defleksi.
Besarnya defleksi
Pegas dengan Redaman
Jika dipasang sebuah peredam kejut maka osilasi berkurang.
Cara Kerja
Dua gerakan shock absorber adalah :
1. Pemampatan/kompresi (saat roda melalui benjolan)
2. Pantulan (saat roda jatuh pada lubang)

Langkah Pemampatan
(roda bergerak ke atas)
Saat roda kendaraan menabrak benjolan yang mengakibatkan bergerak ke atas ke arah bodi kendaraan, pegas mampat. Pada saat yang sama shock absorber memendek dan mengakibatkan silinder bawah bergerak ke atas mendorong piston ke arah dasar silinder. Gerakan ke atas oleh silinder menimbulkan tekanan pada cairan di bawah piston. Pada saat yang sama gerakan tersebut menciptakan daerah bertekanan rendah pada silinder di atas piston.
Cairan yang berada di bawah piston terdesak melalui lubang kecil pada piston dan mengalir menuju bagian atas silinder. Tidak seluruh cairan dari ruang bawah bisa masuk ke ruang atas karena sebagian ruang ditempati oleh batang piston. Jika ruang atas menjadi penuh setiap gerakan ke atas oleh silinder akan mengakibatkan tekanan cairan yang tinggi di bawah piston yang dapat membuat katup kompresi bawah (atau katup kaki/katup hisap) menjadi terbuka. Cairan akan mengalir menuju bagian luar tabung. Cairan yang mengalir melalui katup menghasilkan redaman pada pegas dan gerakan roda.
Langkah Pemantulan
(roda bergerak ke bawah)
Saat roda bergerak ke bawah shock absorber memanjang. Silinder bergerak ke bawah menjauhi piston dan katup pantulan. Cairan di atas piston tertekan, sedangkan daerah di bawah piston tekanannya menjadi rendah. Cairan di atas piston terdesak melalui restriksi/penahan pada katup pantulan menuju ruang bawah.
Pada saat yang sama katup kompresi atau katup kaki membuka dan mengalirkan cairan dari tabung luar menuju ruang bawah. Gerakan cairan melalui penahan shock absorber dan gerakan roda.
Catatan:
Ukuran penahan pada katup bervariasi antara satu kendaraan dengan lainnya, tergantung jenis suspensi yang digunakan oleh pabrik.
Peredam Kejut Gas
Shock absorber bekerja secara hidrolis namun tidak diisi minyak sampai penuh. Pada reservoir terdapat sebuah ruangan yang diperuntukkan bagi udara, ruangan tersebut berada di atas reservoir minyak. Beberapa shock absorber tidak menggunakan udara melainkan gas. Shock absorber demikian dikenal sebagai peredam kejut gas. Gas dimasukkan dalam shock absorber menggunakan tekanan pada proses pembuatannya. Hal ini memiliki keuntungan mengurangi aerasi. Aerasi terjadi jika udara bercampur dengan minyak. Hal tersebut dapat mempengaruhi kerja peredam kejut.
Shock Absorber Udara
Pada shock absorber udara terdapat silinder udara dan sepatu neoprene mengelilingi peredam tersebut. Konpartemen ini diisi dengan udara bertekanan untuk meningkatkan kapasitas kendaraan dalam memikul beban tanpa menimbulkan penurunan ujung belakang.
Pada saat beban berat diberikan pada sepatu atau kursi belakang pegas akan mampat dan membuat ujung belakang turun. Hal ini mengakibatkan perubahan karakteristik pengendalian mobil serta juga menyebabkan lampu depan mendongak ke atas. Peredam udara dapat mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara menaikkan bagian belakang mobil jika mendapat beban dan menurunkan bagian belakang menjadi rata jika beban dilepas.
Catatan:
Udara bisa diberikan dengan dua cara :
1. Secara manual – Dilakukan pada bengkel dengan menggunakan pipa udara.
2. Secara otomatis – Pada kendaraan yang dilengkapi level pengendaraan otomatis udara ditambahkan atau dibuang menggunakan kompresor on board. (Pada kendaraan tertentu alat ini merupakan perlengkapan standar).


Kolom Kemudi yang Dapat Runtuh/Patah
Kemudi ini merupakan faktor keamanan pada sistem kemudi kendaraan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pengendara yang tertusuk kolom kemudi jika terjadi kecelakaan.
Dalam bekerja menangani bagian kemudi ini perlu berhati-hati agar tidak memberi beban kejutan atau memukul kolom kemudi atau tabung. Seringkali jika suatu bagian telah runtuh, baik diakibatkan oleh terjadinya kecelakaan atau kekeliruan penanganan, maka harus diganti. Pergunakan alat untuk menarik untuk membongkar steering wheel dan jangan menggunakan palu atau memukul wheel.
Catatan :
Batang kemudi hingga kolom luar yang dapat runtuh memiliki bentalan pada bagian atas dan ke arah dasar batang sebagai penopang dan untuk memudahkan memutar.



L. Sistem Kemudi
Cara Kerja Sistem Kemudi
    Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan  cara membelokkan roda depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang kemudi) akan    meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi    kemudi).
    Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan adalah model rack dan pinion. Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan seperti berikut :
a) Kelincahannya baik.
b) Usaha pengemudian yang baik.
c) Recovery ( pengembalian ) yang halus.
d) Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.




                                    
1. Steering wheel
2. Steering coloumn
3. Steering gear
4. Pitman arm
5. Idle arm
6. Tie rod
7. Relay rod
8. Knuckle ar





                  
1. Steering wheel
2. Steering coulomn
3. Universal joint
4. Housing steeringrack
5. Booth steer
6. Tie rod
Konstruksi Sistem Kemudi
    Pada umumnya konstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
 a.Steering Coulom
    Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body.Bagian ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuah mur pengikat.
    Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexibel joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan.
    Steering coulomn harus dapat menyerap gaya dorong dari pengemudi dan  dipasangkan pada body melalui bracket coulomn tipe breakaway sehingga dapat bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan.
    Pada kendaraan tertentu,steering coulomn dilengkapi dengan :
1. Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
2. Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal steering wheel.
3. Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi yang sesuai.

b.Steering Gear
    Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.

Power Stering

Power steering merupakan salah satu pengembangan dari sistem kemudi yang fungsinya untuk mengurangi daya pengemudian, sehingga dapat memperingan operasi steering wheel. Daya pengemudian (steering effort) umumnya 20 N sampai 39 N, beberapa sistem memasukan pertimbangan khusus untuk mengurangi steering effort selama pengoperasian kecepatan rendah dan meningkatkan steering effort selama pengoperasian kecepatan tinggi.
Penggunaan power steering memberikan beberapa keuntungan seperti :
  1. mengurangi steering effort
  2. Kestabilan yang sangat tinggi selama pengemudian
  3. Mengurangi guncangan dari ketidak rataan permukaan jalan yang di salurkan pada steering wheel.
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau biasa di sebut Electric Power Steering (EPS). Pada power steering yang menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama – sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada pinion dan rack.
Syarat sebuah power steering harus sesuai dengan gaya pengemudian dimana pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan khusus yang dipasang pada pompa (vane pump) atau gear housing.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe power steering dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah ubah berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Peralatan power steering hidraulis terdiri dari :
  1. Vane pump yang berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidraulis dan di gerakkan oleh mesin atau motor listrik. Pada bagian vane pump terdiri dari pump body, pump reservoir, flow control valve dan Idle up mechanisme.
  1. Control Valve yang ditempatkan pada gear housing dan berfungsi untuk mengatur dan mengontrol tekanan hidraulis yang akan di salurkan ke power cylinder, control valve ini di atur oleh main shaft yang digerakkan oleh steering wheel. Jenis control valve ada tiga jenis yaitu Flapper valve type (untuk tipe recirculating ball), Rotary valve type dan Spool valve type (untuk tipe rack n pinion).
  2. Power cylinder berfungsi untuk mengubah tekanan hidraulis menjadi gerakan mekanis dengan cara meneruskan tekanan hidraulis dari control valve ke rack end (steering lingkage).
Keunggulan Penggunaan Power Steering
Sama halnya dengan perangkat pengatur suhu (AC) yang sekarang sudah menjadi perlengkapan standar pada mobil penumpang, demikian pula halnya dengan power steering. Bisa jadi tuntutan konsumen sudah sedemikian rupa sehingga power steering sudah menjadi perlengkapan standar pada beberapa jenis mobil.
Lebih daripada itu, ada kecenderungan mobil penumpang yang kecil sekalipun dilengkapi dengan power steering, agar sistem kemudi dapat digerakkan dengan ringan. Bagian mobil yang satu ini sudah menjadi perlengkapan yang ditonjolkan sebagai nilai promosi yang lebih unggul dari produk mobil lainnya. Bukannya tanpa alasan.
Dalam berbagai percakapan, keluhan bahwa kemudi terasa berat saat ini santer terdengar, khususnya pada mobil yang tidak dilengkapi dengan power steering. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh semakin banyaknya mobil yang mengganti ban yang lebih besar dan lebih lebar. Dengan lebih lebarnya permukaan ban pasti menyebabkan roda kemudi lebih berat.
Dengan demikian, mobil tanpa power steering sudah dirasakan ketinggalan “mode” sekalipun mobil tersebut termasuk kelas kecil yang notabene tanpa power steering pun seharusnya masih terasa lebih ringan.
Agaknya perlengkapan-perlengkapan yang dulu hanya dipasang kalau ada permintaan khusus dari pemilik, sekarang telah menjadi perlengkapan standar, demikian pula terjadi pada sistem kemudi.
Pemasangan Power Steering
Dari kedua sistem kemudi tersebut, yang menggunakan cara kotak roda gigi lebih mudah untuk dipasangkan power steering.


Power Steering Kotak Roda Gigi
Cara pemasangan model ini lebih mudah, dan yang penting bagi Anda adalah mencari bengkel yang mempunyai keahlian khusus memasang power steering.

kerusakan pada power stering


Penyakit yang sering menimpaperangkat power steering adalah masalah kebocoran yang mengakibatkan minyak berkurang sehingga tekanan juga menurun dan membuat setir berat, jika diputar paksa dan ditahan menimbulkan bunyi yang berdengung Komponen yang paling sering mengalami kerusakan adalah sil, biasanya karena peranti ini berumur lama. Tekanan yang terus-menerus membuat sil yang tua bakal robek. Paling sering yang kena adalah sil steering rack, gejalanya setir terasa berat, ada tetesan minyak di bagian bawah mesin.
Paling gampang dengan melihat sekitar permukaan rack yang dipenuhi pelumas.Kalau dibiarkan bisa menular ke komponen lain, karena cairannya lama-lama berkurang.
 Sebelum terlambat ganti yang baru. Jumlahnya 1 set ada 10 buah sil.Sil yang lain yang juga sering jebol adalah yang terdapat pada pompa,gejalanya mirip, yaitu setir berat dan minyak sering habis. Cara mudah
mengetahuinya dengan melihat kondisi pompa.
Jika disekujur bodinya terdapat minyak, berarti ada kebocoran.Kemudian slang, yaitu peranti penyalur cairan ini jika tertekuk atau sudah getas bisa pecah, akibatnya isi minyak akan berkurang, bisa juga disebabkan klem-klemannya sudah kendor. Dpat diketahui dengan melihat ujungnyya,apakah dibasahi oleh minyak atau tidak. Khusus buat pengikat, gunakan yang tidak melukai slang agar lebih aman. Jika kebocoran dicuekin saja bisa merusak kipaspompa, karena tidak adanya minyak yang lewat se hingga ujung kipas tergores.
Kalau masih tetap tidak diperbaiki, akan meyebabkan dinding kipas baret pula.Kalau sudah seperti ini tidak bisa direkondisikan lagi, harus ganti baru dan
ongkosnya mahal, sekitar 1 jutaan. Penyakit akibat kurang cairan lainnya adalah as steering rack baret karena tidak adanya pelumasan yang maksimal, dan bisa membuat oli keluar. Cirinya, dengan melihat permukaan as dengan membuka karet pelindungnya yang banyak rembesan pelumas.
katup buluh
Katup buluh adalah jenis katup yang membatasi aliran cairan ke arah tunggal, membuka dan menutup di bawah tekanan perubahan pada wajah masing-masing. Versi modern sering terdiri dari logam fleksibel atau bahan komposit ( fiberglass atau serat karbon ).

Dua-stroke engine

Katup buluh yang umum digunakan dalam performa tinggi versi dari dua-stroke mesin, di mana mereka mengontrol campuran bahan bakar udara ke silinder mengakui. Seperti piston naik dalam silinder vakum yang dibuat di crankcase bawah piston. Vakum ini membuka katup dan mengakui campuran bahan bakar udara ke dalam bak mesin. Seperti piston turun, itu menimbulkan tekanan crankcase menyebabkan katup untuk menutup untuk mempertahankan campuran dan menekan untuk mentransfer akhirnya melalui ke ruang pembakaran . [1]
Material komposit lebih disukai dalam mesin balap, terutama di kart balap , karena kekakuan dari kelopak dapat dengan mudah disetel dan mereka relatif aman dalam kegagalan. Dampak kecepatan tinggi mengambil tol pada semua katup buluh, dengan katup logam penderitaan dalam kelelahan . Inersia fisik katup buluh berarti bahwa mereka tidak sepenuhnya tepat dalam tindakan seperti katup rotari , mesin rotari katup dapat menjalankan lebih baik daripada mesin katup buluh pada rentang rpm kecil tapi mesin katup buluh sering berjalan lebih baik selama rentang rpm yang lebih luas . Desain yang lebih canggih sebagian alamat ini dengan menciptakan multi-tahap alang-alang dengan lebih kecil, buluh lebih responsif dalam yang lebih besar yang memberikan volume yang lebih kemudian dalam siklus. Namun demikian, teknologi saat ini katup buluh nikmat hampir dengan mengesampingkan katup putar karena kesederhanaan mereka dan biaya implementasi yang rendah.



(1). Katup buluh (2)
                        SUPER KIPS KAWASAKI

Super Kips adalah suatu system pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan, agar pembuangan gas dari sisa pembakaran pada saat RPM tinggi dapat berlangsung lebih sempurna (katup membuka), sebaliknya juga pada RPM rendah akan menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke ruang bakar dari karter (katup menutup). Katup ini akan berfungsi membuka pada saat RPM diatas 7000 hingga 8500. 0-7000 rpm : Katup KIPS tertutup 7000-8500 rpm :Katup KIPS terbuka








super kips pada kawasaki
two stroke exhaus valve merupakan tenologi  katup pada lubang buang/exhaust yang diterapkan pada motor 2tak untuk meraih power  dari putaran bawah sampai putaran atas. selain itu untuk meraih evisiensi dari motor 2 tak yang terkenal boros. pada mesin 2 tak hanya terdapat sedikit bagia dari mesi yang bergerak, hanya seher,stang seher beserta as-kruk, sehingga power yang dihasilkan sungguh luar biasa. dalam sekali gerakan piston bergerak dari TMA ke TMB terjadi sekali ledakan, bandingkan dengan mesin 4  tak, selain banyak part yang bergerak di 4 tak seher harus 2 x naik turun untuk mendapatkan 1 ledakkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar